Wednesday, July 28, 2010

Pengaturan Global Configuration Joomla (Tab System)

Seperti telah kita ketahui pada artikel yang telah saya tulis sebelumnya bahwa pada menu Global Configuration Joomla terdapat tiga tab yaitu Tab Site, tab System dan tab Server. Jika pada artikel sebelumnya saya membahas tentang cara mengatur global configuration pada tab site, maka sekarang saya akan melanjutkan dengan cara mengatur global configuration pada tab system di joomla.

Di dalam tab sytem ini terdapat enam pengaturan, yaitu :
1. System Settings (Pengaturan Sistem).
2. User Settings (Pengaturan Pengguna).
3. Media Settings (Pengaturan Media).
4. Debug Settings (Pengaturan Debug).
5. Cache Settings (Pengaturan Chace).
6. Session Settings (Pengaturan Sesi).



A. System Settings (Pengaturan Sistem).

1. Secret Word.
Bagian ini menampilkan kode alfanumeric yang dibuat untuk setiap installasi Joomla dan tidak bisa langsung diubah. Jika kamu ingin melihat dan mengedit kode ini dapat ditemukan pada file configuration.php di folder joomla kamu. Cari : var $ secret dan gantilah kode yang ada dengan kode yang kamu inginkan. Back up web joomla kamu terlebih dahulu jika ingin menggantinya.

2. Path to Log folder.
Bagian ini berfungsi untuk menyimpan path (jalur) log. Menurut saya bagian ini tidak perlu diubah.

3. Enable Web Service.
Bagian ini berfungsi untuk membuat RPC (Remote Procedure Calls) menggunakan HTTP sebagai media transportasi dan XML sebagai encoding bahasa. Menurut saya fungsi ini harus aktif untuk memastikan bahwa banyak pihak ketiga yang bekerja secara extensions.

4. Help Server.
Bagian ini berfungsi untuk mencari informasi hanya dengan mengklik tombol Help (banyak terlihat di layar dan di Options dari panel administrasi).


B. User Settings (Pengaturan Pengguna).

1. Allow User Registration.
Bagian ini berfungsi untuk memberikan izin kepada penggunjung untuk dapat mendaftarkan diri sebagai pengguna. Jika dipilih Yes, Form Login akan menampilkan link ‘Create an account’. Jika dipilih No, maka tidak akan ada link Create an account yang berarti hanya User Terdaftar saja yang dapat mengakses website kamu.

2. New User Registration Type.
Jika pada bagian Allow User Registration dipilih Yes, pengaturan ini memberitahu sistem web Joomla kamu apa tingkat akses yang harus diberikan kepada pengguna baru yang mendaftar. Tingkat akses pengguna baru ini terdapat empat pilihan yaitu Registered, Author, Editor dan Publisher.  Pengaturan defaultnya adalah Registered (Terdaftar). Pengaturan tingkat akses pengguna ini bisa kamu atur sesuai keinginan.

3. New User Account Activation.
Bagian ini berfungsi untuk menentukan apakah pengguna baru akan dikirimi email aktivasi atau tidak setelah pendaftaran.

4. Front-end User Parameters.
Bila yang dipilih Show, maka di dalam parameter pada user manager, pengguna akan dapat memilih bahasa, editor artikel, dan situs bantuan.


C. Media Settings (Pengaturan Media).

1. Legal Extensions (File Types).
Bagian ini berfungsi untuk memberikan perizianan pada pengguna jenis file apa saja diizinkan untuk di-upload. Secara default, file gambar dan dokumen yang hanya diizinkan. Kamu bisa menentukan file apa saja yang boleh di-upload.

2. Maximum Size (in bytes).
Bagian ini berfungsi untuk perizian seberapa besar file yang boleh diupload oleh pengguna. Secara default adalah 10 MB, tetapi kamu diperbolehkan menentukan mengubahnya sesuai keinginan.

3. Path to Media Folder.
Bagian ini berfungsi untuk menentukan dimana path non-image file media berada, termasuk video dan file dokumen. Secara default adalah "/gambar". Kamu bisa membuat folder baru dengan menggunakan Media Manager dan masukkan path ke folder itu pada pengaturan ini. Tetapi jika kamu membuat folder baru, jangan kamu hapus atau ubah nama yang ada "/ images" pada folder server kamu serta subfoldernya "images/banner", "images/M_images", "images/smiles", dan "images/stories" yang digunakan oleh Joomla. Jika tetap dilakukan maka dapat menyebabkan kesalahan pada website kamu.

4. Path to Image Folder.
Bagian ini berfungsi untuk menentukan dimana path foto akan disimpan. Defaultnya adalah "/images/stories". Kamu bisa membuat folder baru dengan menggunakan Media Manager dan masukkan path ke folder itu di bagian ini. Sama seperti Path to Media Folder, jika kamu ingin membuat folder baru maka Jangan menghapus atau mengubah nama yang ada ("images/stories") pada server sobat. Jika tetap dilakukan maka menimbulkan kesalahan juga.

5. Restrict Uploads.
Fitur ini membatasi jenis upload oleh pengguna. Jika sobat ingin membatasi jenis upload ke user silahkan pilih Yes sesuai dengan defaultnya.

6. Check MIME Types.
Pengecekan MIME (Multipurpose Internet Mail Extension) ini menggunakan Magic MIME atau File info yang berguna untuk memverifikasi file. Dengan memeriksa MIME informasi, membantu memastikan pengguna tidak meng-upload file berbahaya ke website kamu. Jadi biarkanlah pada pengaturan defaultnya yaitu Yes.

7. Legal Image Extensions (File Types).
Bagian ini berfungsi untuk membatasi jenis gambar yang dapat diupload oleh pengguna. Secara default, Joomla hanya memungkinkan penguploadan file bmp, gif, jpg, png.

8. Ignored Extensions.
Bagian ini berfungsi untuk menentukan apakah extensions akan diabaikan atau tidak oleh MIME checking dan Restrict Uploads (pembatasan upload).
Secara default, tidak ada extensions yang diabaikan. Jika ada silahkan tuliskan extension7 yang ingin diabaikan pada bagian ini.

9. Legal MIME Types.
Pada pengaturan ini secara default sudah terdapat tipe-tipe yang bisa diterima oleh MIME. Saran saya jangan mengubah tipe-tipe ini kecuali kamu sudah paham benar untuk menambah atau menguranginya.

10. Illegal MIME Types.
Bagian ini berfungsi untuk menetapkan daftar ilegal jenis MIME untuk upload. Secara default, Joomla secara otomatis membatasi tipe MIME HTML. Saran saya jangan kamu ubah bagian ini.

11. Enable Flash Uploader.
Bagian ini berfungsi untuk mengatur perizinan upload file flash ke website kamu.


D. Debug Settings (Pengaturan Debug).

1. Debug System.
Bagian ini berfungsi untuk mengaktifkan debugging sistem Joomla kamu. Defaultnya adalah No tetapi jika dipilih Yes, bagian ini akan menyediakan informasi tentang diagnostik, translator bahasa, dan kesalahan SQL sistem joomla kamu. Jika terdapat kesalahan, maka akan ditampilkan di bagian bawah setiap halaman, baik di front end maupun di back end.

2. Debug Language.
Bagian ini berfungsi untuk mengaktifkan debugging indikator (*...*) atau (?...?) pada file bahasa Joomla kamu. Debug Laguange akan bekerja jika Debug System tidak diaktifkan. Pengaturan ini tidak akan memberikan yang membantu dalam memperbaiki kesalahan. Jadi biarkan saja sesuai defaultnya yaituNo.

E. Cache Settings (Pengaturan Cache).

1. Chace.
Bagian ini berfungsi untuk menentukan apakah caching diaktifkan atau tidak. Jika diaktifkan maka sistem akan menyimpan sebuah salinan lokal konten pada server yang berfungsi untuk mempercepat akses database.

2. Chace Time.
Bagian ini berfungsi untuk menentukan panjang maksimum waktu (dalam satuan menit) untuk file cache yang akan disimpan sebelum di-refresh. Defaultnya adalah 15 menit, tapi kamu dapat mengubahnya sesuai kebutuhan.

3. Cache Handler.
Bagian berfungsi untuk menentukan bagaimana cache akan berjalan. Dan pada bagian ini hanya ada pengaturan chace file.

F. Session Settings (Pengaturan Sesi).

1. Session Lifetime.
Bagian ini berfungsi untuk menentukan berapa lama sesi terakhir dan harus berapa lama pengguna (user) dapat tetap masuk (sebelum log off untuk mereka yang tidak aktif). Defaultnya adalah 15 menit, tetapi kamu dapat mengubahnya sesuai kebutuhan.

2. Session Handler.
Bagian ini berfungsi untuk menentukan berapa sesi yang harus diatasi sekali user masuk dan melakukan koneksi ke website Joomla kamu.

Nah, tutorial pengaturan Global Configuration bagian Tab System telah selesai. Semoga dengan adanya tutorial ini dapat menambah pengetahuan dan membantu pembaca sekalian.

Selamat Mencoba..!!!

No comments:

Post a Comment